105 Kali

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Pemerintah Kota Samarinda terus mengintensifkan upaya penurunan angka stunting melalui kegiatan Pembinaan, Penguatan, dan Evaluasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka strategi peningkatan peringkat capaian penilaian kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting. Kegiatan ini digelar di Hotel Mercure Samarinda, Kamis, 24 Oktober 2024, dan dihadiri oleh 130 peserta yang terdiri dari berbagai unsur terkait.

Plt Wali Kota Samarinda, Rusmadi, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai garda terdepan dalam menyelesaikan masalah stunting. Menurutnya, dengan penguatan kapasitas TPK, Kota Samarinda dapat mempercepat penurunan risiko stunting dan mendukung program pembangunan keluarga, kependudukan, serta keluarga berencana.


“Peran TPK sangat krusial dalam upaya percepatan penurunan stunting. Langkah ini harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah dampak jangka panjang yang dapat merugikan anak, seperti terhambatnya tumbuh kembang dan kecerdasan, serta produktivitas mereka di masa depan,” ujar Rusmadi.

Saat ini, Kota Samarinda memiliki 323 tim TPK yang beranggotakan 969 orang, terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB. Melalui pembinaan yang terus ditingkatkan, Rusmadi berharap ke depan tidak ada lagi anak yang lahir dengan kondisi stunting. Meskipun ia mengakui bahwa mencapai angka nol stunting bukanlah hal yang mudah, namun dengan kerja keras dan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, target ini dapat dicapai.

“Saat ini, TPK sudah melakukan pendampingan yang luar biasa. Sampai September 2024, sudah ada 1.024 calon pengantin, 4.822 ibu hamil, 6.750 anak di bawah dua tahun, 1.311 ibu pasca persalinan, dan 1.347 balita yang didampingi. Ini adalah angka yang luar biasa,” lanjut Rusmadi.


Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pemerintah daerah terus berkomitmen untuk mendukung target nasional dalam menurunkan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024. Saat ini, angka prevalensi stunting di Kota Samarinda tercatat sebesar 24,4% pada tahun 2023, dan diperlukan upaya bersama untuk menurunkan angka tersebut.

“Kita harus menempatkan masalah stunting ini sebagai persoalan yang sangat serius, karena dampaknya begitu besar terhadap masa depan bangsa ini. Pemerintah Kota Samarinda akan terus menghimbau masyarakat untuk memperhatikan kebutuhan gizi dan kualitas makanan anggota keluarga,” tegas Rusmadi.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat Bapperida Samarinda, Imam Gunadi, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan TPK dalam melakukan pendampingan terhadap calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan balita. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat sinergitas dan menyamakan persepsi dengan seluruh pemangku kepentingan.


“Kami berharap kegiatan ini mampu memastikan bahwa percepatan penurunan stunting di Samarinda lebih terarah dan efektif, sehingga angka stunting dapat terus ditekan,” ujar Imam Gunadi.

Dengan kegiatan ini, diharapkan Samarinda dapat meningkatkan peringkat capaian penilaian kinerja dalam aksi konvergensi penurunan stunting, serta memberikan dampak positif bagi kualitas hidup masyarakat ke depan.(DON/KMF-SMR.Foto: Muhajir Dokpim)


Diskominfo Kota Samarinda Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan

Berita Sebelumnya

Peraturan Baru Audit Keamanan SPBE Diulas Mendalam dalam Webinar Sandikamimania

Berita Selanjutnya

Yang Lain di Kesehatan

Tinggalkan Komentar