SAMARINDA, KOMINFONEWS: Kepala Bidang (Kabid) Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi, Syamsul Anwar, S.Sos menjadi pembicara dalam kegiatan "Penguatan dan Pengembangan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)", pada Selasa (25/06/2024).
Acara yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) kota Samarinda ini bertempat di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Siti Khadijah, jalan Merdeka No. 27 RT.58 Sungai Pinang Dalam, dihadiri oleh puluhan anak-anak pengasuh di panti binaan lembaga pendidikan milik Aisyiyah Kalimantan timur ini.
Dalam paparannya, Syamsul Anwar menjelaskan tentang Dampak Negatif Internet Terhadap Penggunaan Gadged/HP bagi Anak. Menurut dia gadget adalah media yang dipakai sebagai alat komunikasi modern. Gadget semakin mempermudah kegiatan komunikasi manusia yang peminatnya terus bertambah dari berbagai kalangan dan usia. Mulai dari yang tua sampai dengan yang muda.
"Penggunaan internet melalui gadget di kalangan anak-anak telah mengalami perkembangan yang signifikan. Dengan internet memainkan peran penting dalam kehidupan mereka," ujar Syamsul Anwar membuka paparannya.
Alasannya menurut Syamsul adalah karena penggunaan internet ini memiliki beberapa keutamanan, yakni karena internet bisa mempermudah kepada akses informasi, pendidikan, komunikasi, hiburan dan kreatifitas.
Namun demikian Syamsul Anwar mengingatkan para anak panti dan pengasuhnya yang hadir dalam kegiatan ini, bahwa dibalik manfaatnya, internet juga membawa dampak negatif yang perlu diperhatikan, terlebih lagi jika tidak ada bimbingan orang tua.
Ada lima dampak negatif internet dan gadget yang dijelaskan Syamsul dalam paparannya, yakni yang pertama adalah terjadinya gangguan tidur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Boston College pada tahun 2012, sebanyak 75 persen anak berusia 9-10 tahun mengalami kesulitan tidur karena penggunaan gadget yang berlebihn tanpa pengawasan.
"Tentunya gangguan tidur ini juga bisa berdampak pada prestasi sekolah, karena otak dan tubuh yang tidak dapat beristirahat dengan baik di malam hari," jelas Syamsul. Selain itu penggunaan gadget yang berlebihan menurutnya juga bisa menyebabkan sikap agresif, mengganggu pertumbuhan otak, menjadikan ketergantungan pada gadget, hingga bisa mengalami gangguan mental pada anak.
Bukan hanya mengingatkan akan bahayanya gadget dan dunia internet, Syamsul Anwar juga menyampaikan beberapa solusi yang bisa diambil oleh orang tua dan anak guna mencegah terjadinya dampak-dampak negatif tersebut.
Yang pertama menurut dia adalah dengan melakukan pembatasan terhadap pemakaian gadget dan internet. Misalnya hanya boleh menggunakan gadget untuk aktifitas tertentu dan dalam jangka waktu yang terbatas setiap hari.
Hal yang kedua, adalah pengawasan dari orang tua terhadap aktifitas online anak-anak. Gunakan kontrol parental atau aplikasi pengawasan yang dapat membantu memantau konten yang diakses dan waktu penggunaan gadget.
Yang ketiga, adalah pentingnya edukasi tentang penggunaan yang aman. Ajarkan anak-anak tentang keamanan internet dan bagaimana cara menggunakan internet secara bertanggung jawab.
"Diskusikan dengan mereka mengenai bahaya-bahaya yang ada dan pentingnya melaporkan jika menemui situasi yang tidak aman," jelas Syamsul kepada para pengasuh yang hadir.
Hal keempat yang juga penting menurut Kabid Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi ini, adalah komunikasi terbuka antara anak dan orang tua atau pengasuh mereka.
"Buat suasana dimana anak-anak merasa nyaman untuk berbicara tentang keamanan online mereka. Dorong mereka untuk bertanya dan berbagi pengalaman secara terbuka dengan orang tua atau pengasuh mereka," pungkas Syamsul Anwar. (ASYA/KMF-SMR)
Tinggalkan Komentar