SAMARINDA, KOMINFONEWS - BAPPERIDA Kota Samarinda mengadakan acara Ngobrol Bareng Seputar Stunting (NGOBRASS) di Ruang Integritas Lantai II Inspektorat, Jalan Dahlia Kota Samarinda, Jum'at, 18 Oktober 2024.
Acara dimulai pukul 09.00 WITA dan dihadiri oleh Drs. Isfihani, MM mewakili Plt. Walikota Samarinda yang kesehariannya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan pada Sekretariat Pemerintah Kota Samarinda.
Turut hadir Kepala BAPPERIDA Ananta Fahrurozi, TP PKK Kota Samarinda dan para pimpinan OPD teknis, Camat, Lurah, serta pimpinan puskesmas se-Kota Samarinda.
Dalam sambutannya, Drs. Isfihani, MM "menekankan pentingnya penanganan stunting agar bisa tercapai cita cita visi Indonesia Emas 2045. Lanjut Isfi menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi kurang gizi yang dialami anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan, yang dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif. Kondisi ini berpotensi mempengaruhi produktivitas sumber daya manusia dan membawa dampak ekonomi jangka panjang. Ia juga menyoroti target penurunan angka stunting secara nasional pada tahun 2024 yang diharapkan turun menjadi 14%, sementara Kota Samarinda menargetkan penurunan menjadi 11,96%.
Isfi panggilan akrabnya menggarisbawahi bahwa saat ini Samarinda menghadapi tantangan besar dengan angka prevalensi stunting sebesar 24,4% di tahun 2023, jauh dari target yang telah ditetapkan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda, tercatat 4.177 anak mengalami stunting per Juni 2024. Oleh karena itu, ia menyerukan agar Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda lebih agresif dalam membuat terobosan program percepatan," tuturnya.
Acara NGOBRASS menjadi salah satu aksi nyata dalam penanganan stunting. Diskusi ini tidak hanya menjadi wadah komunikasi lintas sektor tetapi juga bertujuan untuk memberikan edukasi, informasi, dan penyatuan visi bagi para pemangku kepentingan. Selain itu, NGOBRASS akan terus dilakukan dengan topik-topik tematik seperti parenting, sanitasi lingkungan, kesehatan, dan pendampingan keluarga.
dr. Rudy Agus Riyanto selaku narasumber pada acara NGOBRASS memaparkan "upaya percepatan penurunan stunting di Samarinda akan didukung dengan delapan aksi konvergensi nasional, mulai dari analisis situasi hingga review kerja. Beberapa langkah konkret lainnya juga dibahas, seperti pentingnya pemberian ASI eksklusif, pemantauan pertumbuhan anak, konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) untuk ibu hamil, dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi bagi bayi.
Diharapkan, dengan kolaborasi berbagai pihak melalui kegiatan seperti NGOBRASS, upaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Samarinda dapat segera tercapai, paparnya." (soel/KMF-SMR)
Tinggalkan Komentar