SAMARINDA.KOMITMEN-Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berkomitmen untuk mewujudkan target penghapusan kemiskinan ekstrem.
Sebagai bukti nyata, Minggu (13/10/2024) pagi tadi, sebanyak 1.242 keluarga penerima manfaat (KPM), terdiri dari 987 keluarga miskin ekstrem dan 255 keluarga miskin desil 1 menerima bantuan sosial (bansos) non tunai.
Penyerahan yang berlangsung di gedung Balai Kota ini, dihadiri Plt Wali Kota Samarinda DR H Rusmadi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden No 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P2KE).
Pemkot sendiri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,726 miliar, dimana bantuan tersebut disalurkan selama 10 bulan dengan nilai Rp 300.000 per bulan per KPM.
Rusmadi dalam arahannya pagi itu mengaku bersyukur jika program tersebut akhirnya kembali berjalan.
"Alhamdulillah, kami bersyukur telah melakukan penyerahan bantuan sosial terkait kemiskinan ekstrem. Dari 987 penerima awal, setelah kita evaluasi angka tersebut menurun menjadi 299," Aku Rusmadi didampingi Asisten I Ridwan Tassa.
Dirinya berharap, pada akhir Desember, sesuai target pemerintah pusat, angka kemiskinan ekstrem di Samarinda bisa mencapai nol persen
Oleh itu ia menekankan pentingnya pemberdayaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) agar bantuan sosial ini dapat meningkatkan kemandirian ekonomi bagi penerima manfaat.
“Saya menitip pesan kepada camat dan lurah untuk lebih fokus pada peningkatan kualitas kerja bagi masyarakat penerima manfaat terutama melalui program pelatihan keterampilan Pro Bebaya,”pesannya.
Maksudnya, agar program tadi tidak hanya membantu penerima manfaat melainkan juga bisa mendorong bagi penerima untuk lebih mandiri dalam mengambil peluang untuk membangun usaha.
"Karena pada intinya lebih menyenangkan memberi, ketimbang diberi, dan itulah semangat yang harus kita tanamkan,"pintanya.(CHA/KMF-SMD)
Tinggalkan Komentar