SAMARINDA, KOMINFONEWS – Forum Group Discussion (FGD) Finalisasi Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan Rencana Pengurangan Risiko Bencana (RPKB) Kota Samarinda Tahun 2025-2029 resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Samarinda, Dr. H. Rusmadi Wongso, Senin (23/09/24).
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Mangkupelas, Lantai II Balai Kota Samarinda, dan diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Acara ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Kota Samarinda, perwakilan Basarnas, Dandim 0901, Polresta Kota Samarinda, serta berbagai instansi pemerintah, akademisi, dan lembaga swasta.
Dalam sambutannya, Dr. H. Rusmadi Wongso menekankan pentingnya dokumen RPB dan RPKB sebagai kewajiban pemerintah dalam lima tahun ke depan. Dokumen ini sangat penting dalam upaya mitigasi bencana dan penanggulangan ancaman yang dapat mengganggu ketenteraman serta ketertiban masyarakat.
Ia juga menyampaikan bahwa ancaman bencana seperti banjir, kebakaran, dan tanah longsor masih menjadi persoalan serius bagi Kota Samarinda, khususnya saat musim hujan dan kemarau tiba.
Selain itu, Rusmadi menyoroti pentingnya peran masyarakat dan pemerintah dalam menjaga kebersihan serta kedisiplinan, terutama dalam pengelolaan sampah dan tata kelola lingkungan. Dia menegaskan bahwa faktor manusia, seperti rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan, masih menjadi salah satu penyebab utama bencana, khususnya banjir. Selain itu, ia menekankan pentingnya penegakan disiplin oleh aparat pemerintah terhadap pembangunan di wilayah rawan bencana.
FGD ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk merumuskan strategi dan program yang terintegrasi dalam penanggulangan bencana. Dokumen final yang dihasilkan nantinya harus mencakup berbagai aspek mitigasi, kebijakan, serta kajian ilmiah mengenai penyebab bencana di Samarinda.
Diharapkan pula dokumen tersebut bisa diterapkan secara nyata oleh semua pihak yang terlibat, agar Kota Samarinda lebih siap menghadapi potensi bencana di masa depan. (FIRDA/ASYA/KMF-SMR)
Tinggalkan Komentar