718 Kali

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Luar biasa kepedulian duet pasangan Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun dan Wakil Wali Kota (Wawali) Dr H Rusmadi terhadap persoalan pendidikan di kota ini. Terutama dalam upaya memenuhi sejumlah sarana dan prasarana (sarpras) penunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di semua sekolah yang menjadi wilayah tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin yang dikonfirmasi terkait ini mengakuinya. Salah satu bukti nyata adalah pembangunan fasilitas gedung sekolah agar bisa benar-benar layak menjadi wadah yang nyaman untuk KBM. Bahkan dalam tahun ini saja, Pemkot sedang membangun tiga sekolah model bertaraf internasional. Masing-masing SMPN 16 di Jalan Jakarta Sungai Kunjang, SMPN 50 di Jalan Lobang Tiga Sungai Kunjang, serta SMPN 5 di Jalan Ir H Juanda Samarinda Ulu. Anggarannya pun sudah dialokasikan yakni Rp70 miliar untuk SMPN 16, Rp30 miliar untuk SMPN 50, serta Rp10 miliar untuk SMPN 5.

"Pertimbangan utama dari Pak Wali Kota membangun sekolah model ini, karena Samarinda ini ibu kota Kaltim sekaligus penyangga IKN (Ibu Kota Negara, Red) Nusantara. Selama ini kita belum punya satu pun sekolah yang benar-benar representatif. Makanya kita bangun ini, bukan untuk gagah-gagahan, tetapi untuk kepentingan orang banyak, untuk masa depan anak bangsa kita," ungkap Asli.


Ia juga meluruskan persepsi terkait sekolah model bertaraf internasional ini. Jika dulunya sekolah model ini hanya milik orang yang mampu secara ekonomi, maka kini sekolah unggulan harus bisa diakses semua masyarakat dari berbagai segmen ekonomi.

"Khusus untuk SMPN 16 ini akan dibangun dengan konsep sekolah terpadu. Kemudian ditata dengan RTH (Ruang Terbuka Hijau, Red) yang bagus. Jadi hanya sekitar 60 persen lahan digunakan untuk membangun gedung. Sisanya ruang terbuka. Sehingga anak-anak bisa mendapatkan suasana belajar yang nyaman. Harus diakui, suasana belajar yang nyaman akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan," terang Asli.

Yang juga tidak kalah penting lanjut Asli, Wali Kota menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk toilet yang ada di sekolah.

"Diibaratkan toilet sekolah itu seperti di hotel berbintang. Kalaupun bukan bintang lima, minimal bintang dua atau bintang tiga. Kira-kira begitu," bebernya.

Asli berharap agar sekolah unggulan ini nanti bisa dibangun di hampir semua kecamatan di kota ini demi pemerataan kualitas pendidikan. Tentunya nanti disesuaikan dengan kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda.


"Kita maunya ketika bangun suatu sekolah itu harus sampai tuntas. Tidak bisa separuh-separuh. Makanya tiga sekolah ini dulu. Nanti akan bergeser ke yang lain. Kita perhatikan semua sekolah negeri yang ada dalam kota ini, yakni 12 TK, 163 SD, dan 48 SMP. Semua harus dilengkapi dengan fasilitas yang bagus," tegasnya.

Di samping fasilitas belajar, terang Asli, pihaknya juga memberikan bantuan peralatan sekolah berupa tas, buku, dan sarana penunjang lainnya. Ini berkaitan dengan program penuntasan kemiskinan esktrem.

"Tahun ini ada sekitar 1.000 lebih anak yang akan mendapatkan bantuan peralatan sekolah. Jadi program penuntasan kemiskinan tidak hanya terpusat di Dinsos (Dinas Sosial, Red). Kita  ikut bersinergi. Bahkan selama ini juga sudah banyak yang menerima bantuan peralatan belajar dari Probebaya (Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Red) di setiap RT. Jadi jangan ada lagi anak yang putus sekolah hanya karena persoalan biaya. Silakan dikomunikasikan lewat kelurahan. Nanti kita akan bantu lewat sejumlah program yang ada. Yang terpenting punya kemauan untuk sekolah," terangnya.

Atas semua perhatian yang diberikan Pemkot Samarinda di bidang pendidikan selama ini, sehingga membuahkan hasil yang menggembirakan. Buktinya, di tahun 2023, Samarinda tercatat sebagai daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di antara kabupaten/kota lainnya di Kaltim. IPM Samarinda mencapai 82,32 persen, jauh di atas IPM Kaltim secara keseluruhan yang hanya berada di angka 78,20 persen. Bahkan Samarinda masuk tiga besar daerah dengan IPM tertinggi se-Indonesia setelah Jakarta dan Yogyakarta. (HER/KMF-SMR)


Gali Informasi Terkait Program Percepatan Penurunan Stunting di Pusat, Pemkot Samarinda Kunjungi Kesekretariatan Wapres

Berita Sebelumnya

Sekda Samarinda Tinjau Proyek Terowongan

Berita Selanjutnya

Tinggalkan Komentar