SAMARINDA. KOMINFONEWS - Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun, memimpin Rapat Koordinasi yang digelar di Ruang Rapat Mangkupelas, Balaikota, Rabu (17/1/2024).
Rapat tersebut bertujuan untuk membahas secara rinci langkah-langkah strategis pasca selesainya pembahasan dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda Tahun 2024.
Dalam arahannya, Andi Harun menyampaikan rasa terima kasih kepada Sekretaris Daerah, para Asisten, serta seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Non-ASN di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda. Dirinya mengapresiasi kinerja kolektif dan kolaboratif mereka yang berhasil meningkatkan APBD Kota Samarinda dari 2,8 triliun rupiah menjadi 5,7 triliun rupiah selama tiga tahun kepemimpinannya. Demikian juga, Pendapatan Asli Daerah meningkat dari 380 milyar rupiah menjadi mendekati angka 1 triliun rupiah.
Andi Harun memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan arahan kepada para Camat dan Lurah terkait kerja-kerja ProBebaya. Ia meminta agar tahun ini dievaluasi, terutama pada aspek infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, Wali Kota menekankan pentingnya mengakomodir BPJS di setiap kelurahan dan berfokus pada variasi keterampilan masyarakat setiap tahun.
Pada aspek lain, Andi Harun memberikan arahan tegas kepada Camat dan Lurah agar tidak terlalu banyak terlibat dalam urusan masyarakat terkait program mereka. Ia mengingatkan agar Lurah tidak menitipkan CV atau melibatkan keluarga dalam urusan Pokmas Probebaya. Andi Harun menekankan pentingnya memberdayakan Ketua RT dan meminta agar tidak ada lagi penitipan CV untuk melaksanakan kegiatan Pokmas.
“Ada Kelurahan yang menitipkan CV nya, atau keluarganya kedalam urusan Pokmas Probebaya. Saya minta Lurah tidak perlu bermain-main disitu, biarkan masyarakat yang mengaturnya, ngapain lagi main CV, membahayakan. Dan itu menjadi perbincangan dikalangan masyarakat, intinya saya minta bina lah Ketua RT itu. Baik Lurah maupun staf dibawahnya jangan pernah ada lagi yang menitipkan CV untuk mengerjakan kegiatan Pokmas,” jelas Andi Harun
Menyikapi Pemilihan Umum yang akan datang, Andi Harun memberikan tugas tambahan kepada Camat dan Lurah untuk melakukan sosialisasi guna meningkatkan partisipasi pemilih. Hal ini sebagai langkah untuk memastikan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
Dalam konteks pendapatan daerah, Andi Harun juga membahas potensi penerimaan dari Bea Cukai, khususnya dari cukai minuman keras dan rokok. Andi Harun menyampaikan bahwa Kota Samarinda memiliki potensi mendapatkan Dana Bagi Hasil (DBH) Bea Cukai. Ia memberikan dua opsi, yaitu menghapus semua atau mengatur secara tertib, serta akan memanggil pemilik tempat hiburan untuk memastikan keterlibatan mereka dalam ketaatan peraturan.
“Sikap kita yang saya maksud adalah, cukai minumas keras (Beralkohol) dan rokok. Sikap kita bagaimana, apakah tegas kita hapus semua, atau kita atur, pilihannya hanya 2. Sebentar lagi juga akan saya panggil pemilik tempat hiburan, saya ingin kasih pilihan apakah mereka mau ikut tertib, apabila mereka tidak mau tertib, saya pastikan akan saya tutup, saya tidak peduli siapa dibelakangnya.” Tegasnya.
Mengenai program Car Free Day (CFD) di Jalan Kesuma Bangsa yang digagas oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Andi Harun memerintahkan Kepala Dishub untuk berkoordinasi dengan Dinas Koperasi UMKM, Dinas Perindustrian, dan Dinas Pemuda dan Olahraga. Andi Harun berharap kegiatan ini dapat melibatkan UMKM, sehingga ekonomi kreatif dapat berputar pada hari Minggu. Ia menekankan pentingnya koordinasi untuk menata kegiatan dengan baik, terutama dalam hal kurasi terhadap jenis makanan, minuman, pakaian, dan mainan yang dijual selama CFD.
Dengan tegas, sebelum menutup rapat, orang nomor satu di Kota Samarinda ini mengingatkan bahwa produk yang dijual selama CFD harus memenuhi standar kesehatan. Koordinasi ulang diharapkan dapat memastikan kegiatan ekonomi kreatif berjalan dengan baik pada hari Minggu dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan UMKM di Kota Samarinda.
“Kegiatan ini bisa melibatkan UMKM, supaya nanti orang yang jualan disitu tertib kemudian kegiatan ekonomi kreatif berputar pada hari Minggu, tolong di koordinasikan bagaimana penataannya, untuk CFD mereka jualan diatas trotoar tidak masalah, tapi penjualnya siapa itu harus Kurasi agar jenis makanan dan minuman yang mereka jual itu sehat, tidak harus makanan dan minuman saja, pakaian dan mainan anak tidak masalah, nanti silahkan di koordinasikan kembali,” tutup Andi Harun. (FER/KMF-SMR)
Tinggalkan Komentar