119 Kali

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, melakukan peninjauan terhadap proyek pembangunan Ruang Terbuka Publik (RTP) yang berlokasi di belakang Pasar Segiri, Jalan Dr Sutomo, Kamis (20/6/2024). Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Direktur Proyek Adaptation Fund Samarinda sekaligus Direktur Eksekutif CeCUR, Retno Hastijanti dan Deputy Project Manager Centre for Climate and Urban Resilience (CeCUR) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Jasri Mulia, yang melaporkan perkembangan proyek.

Jasri mengungkapkan bahwa pembangunan mengalami beberapa kendala yang mengakibatkan keterlambatan.

"Karena ada sedikit kendala di lapangan seperti cuaca hujan, saat ini progresnya berada di 16 persen dari jadwal yang direncanakan di angka 20 persen, ada deviasi sekitar 4 persen," ujar Jasri.


Ia menjelaskan bahwa karena sistem pembangunan yang menggunakan metode design and build, pihaknya sering kali menghadapi perubahan mendadak di lapangan. Sebagai contoh, saat pengeboran ditemukan plat besi yang mungkin dulunya bekas pembangunan pasar sehingga pihaknya memerlukan penyesuaian desain kembali.

Meski demikian, Jasri mengapresiasi dukungan dari masyarakat setempat yang sangat positif terhadap proyek ini.

"Untuk sosial masyarakatnya, kami bersyukur sangat di-support sampai ke kelurahan. Di sini sangat aman, tidak mendapat gangguan dari masyarakat karena kami juga melibatkan warga pasar dalam proyek ini," tambahnya.


Menanggapi laporan tersebut, Marnabas Patiroy menegaskan bahwa proyek ini selalu dipantau oleh Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun. Ia meminta agar setiap kendala yang ditemukan segera dilaporkan.

Marnabas juga menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Samarinda untuk selalu bersinergi demi kelancaran pembangunan RTP yang diharapkan akan menjadi kebanggaan Kota Samarinda.

"Kota Samarinda ini adalah kota jasa. Jika kita tidak pandai menarik wisatawan, kita akan ketinggalan dari kabupaten dan kota lain. Maka itu, pembangunan ini juga harus diimbangi dengan sistem perawatan dan pelayanan terhadap masyarakat atau wisatawan," ujar Marnabas.


Meskipun progres pembangunan saat ini berjalan lambat, Marnabas tetap optimis bahwa proyek ini dapat diselesaikan sesuai target pada September 2024 mendatang, meskipun cuaca menjadi tantangan.

"Kami juga memerintahkan lurah dan camat untuk terus memantau agar proyek ini berjalan lancar dan menjadi kebanggaan kita semua," pungkasnya. (FER/KMF-SMR).

Peringati HUT Desa Pampang Ke-51, Pemkot Komitmen Bantu Fasilitasi Pembangunan Ecomuseum

Berita Sebelumnya

Wawali Rusmadi Buka Kegiatan Bimtek Pembina dan Guru UKS/M Pendidikan Dasar Tahun 2024

Berita Selanjutnya

Tinggalkan Komentar