116 Kali

SANARINDA. KOMINFONEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan secara online melalui zoom meeting oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (7/2) pagi. Kegiatan tersebut diikuti seluruh Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Indonesia. 

Rapat yang berlangsung pukul 09.00 WITA itu dihadiri Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Bagian Ekonomi, serta perwakilan dari Dandim 0901, Kejaksaan Negeri, Kepala BPS, Dirut Varia Niaga, dan jajaran pejabat terkait di lingkungan Pemkot Samarinda.

Dalam pertemuan ini, Kemendagri membahas dua poin utama, yakni persiapan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri, serta pengendalian inflasi terhadap komoditas strategis.


Dalam pembukaan pertemuan itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan apresiasi dari Presiden Prabowo Subianto terhadap kinerja pemerintah daerah dalam menjaga inflasi sehingga bisa tetap terkendali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi nasional per Januari 2025 tercatat sebesar 0,76 persen year-on-year.

"Bapak Presiden menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah daerah atas keberhasilannya dalam mengendalikan inflasi yang tercatat sebesar 0,76 persen," ujar Tito.

Dalam pemaparan mengenai antisipasi kepadatan angkutan Lebaran, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyoroti pentingnya kerja sama antara Kementerian Perhubungan, Kemendagri, dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat selama Lebaran 2025.

Berdasarkan tren realisasi angkutan Lebaran 2022-2024, jumlah perjalanan dan penumpang angkutan umum terus meningkat. Tahun ini tantangan semakin besar, karena Hari Raya Nyepi dan Idulfitri berdekatan, yang berpotensi menambah kepadatan transportasi.


Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Perhubungan merekomendasikan penerapan Work From Anywhere (WHA) bagi pekerja di sektor tertentu guna mengurangi kemacetan saat arus mudik.

"Harapannya, kita terus bersinergi dan berkolaborasi agar masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik, terutama dalam persiapan angkutan Lebaran, sehingga perjalanan tetap aman dan nyaman," ujar Dudy.

Sementara Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini memaparkan perkembangan inflasi hingga minggu kedua Februari 2025. Ia menekankan bahwa beberapa komoditas perlu diwaspadai lonjakan harganya menjelang Ramadan dan Idulfitri.

"Komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan yang perlu diwaspadai kenaikan harganya akibat tingginya permintaan antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, beras, perhiasan emas, serta tarif angkutan umum" jelasnya.

Di samping itu, Mendagri menanggapi penyumbang inflasi pada komoditas cabai. Salah satu upaya yang disarankan Tito adalah mengajak masyarakat untuk menanam cabai merah dan cabai rawit secara mandiri.

"Khusus cabai merah dan cabai rawit, sebetulnya daerah bisa bergerak sendiri juga untuk melakukan gerakan tanam oleh masyarakat daerah masing-masing, termasuk di pekarangan. Karena ini adalah tanaman yang mudah ditanam dan juga cepat panen. Langkah ini dapat mengendalikan harga agar tetap stabil," ungkapnya.


Ia menambahkan, dengan koordinasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan stabilitas harga dan kelancaran transportasi selama Ramadan dan Idulfitri 2025 dapat terjaga, sehingga masyarakat dapat merayakan hari besar dengan nyaman dan aman.

"Saya ucapkan terima kasih dan meminta kepada seluruh pemerintah yang terkait untuk terus melakukan koordinasi seperti ini. Masalah harga barang sangat dinamis, sehingga perlu pengawasan dan langkah antisipatif yang berkelanjutan," tandasnya. 

Usai mengikuti Rakor, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Samarinda, Isfihani melakukan rapat teknis di internal Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda. Mereka melakukan pembahasan mengenai langkah-langkah strategis guna memastikan ketersediaan stok bahan pokok menjelang Ramadan hingga Idulfitri 2025. Beberapa komoditas utama yang menjadi perhatian adalah cabai merah, beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung.

Mereka juga melakukan persiapan infrastruktur transportasi guna mendukung kelancaran arus mudik. Sambil menunggu surat edaran resmi, Dinas Perhubungan diminta untuk melakukan pemantauan dan pengecekan jalur mudik serta segera melakukan perbaikan jika memang diperlukan. (VE/HER/KMF-SMR)


Ali Fitri Pimpin Penertiban Reklame di Kota Samarinda

Berita Sebelumnya

Pimpin Apel Pagi, Wawali Sampaikan Terima Kasih dan Pamit Kepada Seluruh ASN

Berita Selanjutnya

Tinggalkan Komentar