169 Kali

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Kolaborasi lintas sektor untuk menekan kasus dan menyelesaikan persoalan kasus stunting memang sangat diperlukan. Termasuk segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam upaya bersama menyelesaikan persoalan stunting yang juga menjadi salah satu program prioritas dari Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun ini.

Hal ini terungkap dalam kegiatan diskusi terkait tindak lanjut penanganan stunting yang dilaksanakan Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda, Senin (24/3/2025) siang. 

Dalam pemaparannya, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr Rudy Agus Riyanto menyebut sebenarnya hampir semua kegiatan di Dinkes juga menjadi bagian dari upaya untuk menangani kasus stunting. Namun ia menekankan bahwa intervensi spesifik yang dilakukan selama ini hanya mampu mempengaruhi 30 persen keberhasilan.


"Selebihnya, 70 persen lainnya dan menjadi yang paling utama adalah upaya pencegahan yang melibatka segenap OPD dan lintas sektor. Termasuk dengan memaksimalkan peran para kader Posyandu di Kota Samarinda yang jumlahnya mencapai 559 orang itu," ucapnya.

Hal yang sama juga diakui Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda, drg Deasy Evriyani di kesempatan yang sama. Ia menyebut hulunya permasalahan stunting sebenarnya ada di keluarga. Menurut dia, sejauh ini upaya intervensi sudah cukup maksimal. 

"Karena itu, yang kini juga harus dimaksimalkan adalah kolaborasi lintas OPD sesuai bidang tugas masing-masing dalam mendukung upaya mengentaskan kasus stunting di Kota Samarinda," tukasnya.


Sementara Ketua TWAP Kota Samarinda, Syafarudin, S.Sos menyebut peran dari para camat dan lurah juga tidak kalah penting. Termasuk mengerahkan istri mereka untuk bersama segenap kader perempuan lainnya bergerak memerangi stunting.

"Termasuk juga istri para ketua RT. Jadi semuanya bersinergj dan ambil bagian untuk bersama menekan kasus stunting," ungkap Syafarudin saat memandu kegiatan diskusi. (HER/KMF-SMR)


Pengumuman Hasil Prakualifikasi Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek KPBU Pengambangan RSUD I. A. Moeis

Berita Sebelumnya

Penguatan Strategi Pengendalian Inflasi, TPID Samarinda Ikuti Rakor Nasional

Berita Selanjutnya

Yang Lain di Kesehatan

Tinggalkan Komentar