97 Kali

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda mengajak segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sejumlah sektor terkait untuk ikut ambil bagian dalam menggaungkan kampanye penurunan kasus stunting di Kota Samarinda. Seperti yang dilakukan Selasa (6/5/2025) siang, dengan mengundang perwakilan sejumlah OPD dan lembaga terkait lainnya. Dalam kegiatan yang dikemas dengan akronim AGUS (Aksi Gotong Royong Untuk Stunting) itu, dikupas tuntas sejumlah kegiatan dari masing-masing OPD dalam upaya intervensi stunting sesuai bidang tugas.

"Jadi kita ini sebenarnya punya tim yang dibentuk sejak tahun 2021 lalu. Tapi kita kebanyakan hanya bertemu forum-forum besar, sehingga tidak banyak yang bisa kita bahas. Nah, dengan forum seperti ini, mudah-mudahan nanti bisa lebih efektif, sebagai wadah sharing kita bersama," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr Ismid Kusasih didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), dr Rudi Agus Riyanto, di sela-sela kegiatan.


Rudi menerangkan, AGUS merupakan strategi lintas sektor untuk meningkatkan cakupan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil bermasalah gizi. Melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor, aksi ini mengintegrasikan upaya penguatan tim intervensi spesifik, pelatihan kader Posyandu, penguatan distribusi, dan kualitas PMT berbasis pangan lokal dan PMT inovatif, serta optimalisasi sistem pelaporan digital.

"Semoga dengan kolaborasi yang baik dari kita semua, bersama kita bisa menurunkan stunting di Kota Samarinda," harapnya.


Selanjutnya yang juga tidak kalah penting adalah peningkatan gizi. Di antaranya dengan menyediakan dan memastikan kecukupan asupan gizi ibu hamil (PMT lokal, tablet tambah darah (vipiron, biskuit ibu hamil). Berikut menyediakan dan memastikan kecukupan asupan gizi bagi balita dengan gangguan gizi (PMT lokal, vipalbumin). Juga mengoptimalkan program pemberian makanan tambahan bergizi sesuai standar dengan monitoring dan evaluasi kegiatan PMT lokal.

"Selanjutnya, menyediakan dan memastikan program suplementasi tablet tambah darah (vipiron) bagi remaja putri sesuai standar," pungkasnya. (HER/KMF-SMR)


Sekda Tegaskan Pentingnya Budaya Sadar Risiko Dalam Pemerintahan

Berita Sebelumnya

Andi Harun Buka TMMD 2025, Dengan TMMD dapat Mendukung Percepatan Pembangunan Daerah

Berita Selanjutnya

Yang Lain di Kesehatan

Tinggalkan Komentar