Syaefudin Zuhri Pimpin Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2025

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Dalam rangka Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) tahun 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Samarinda menggelar Apel Kesiapsiagaan di Halaman SMP Negeri 38  Komplek Religi Center Jl. Jakarta 1 Kel. Lok Bahu Kec. Sungai Kunjang Samarinda. Senin (28/4/2025)

Apel Kesiapsiagaan Bencana Nasional dipimpin oleh Wakil Walikota Samarinda Syaefudin Zuhri dan dihadiri DandenPOM, Dandim 0901Samarinda, Porles Samarinda, Brimob, BPBD Prov. Kaltim, Damkar Samarinda, Dishub Samarinda, Satpol PP Samarinda, Dinas Sosial, Kepala Baperida, Sekretaris Diskominfo, Basarnas, PMI, Camat Sungai Kunjang  dan Lurah se kecamatan Sei. Kunjang.

Dalam amanatnya, Wakil Walikota Samarinda Saefuddin Zuhri mengatakan Apel  Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) Tahun 2025 ini merupakan wujud nyata kepedulian Pemerintah Kota Samarinda terhadap potensi ancaman bencana, Beberapa tahun terakhir, berbagai jenis bencana alam dan non-alam telah terjadi, seperti banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta cuaca ekstrem. "tutur Saefuddin.

Oleh karena itu pentingnya budaya siaga yang tidak hanya dilakukan secara seremonial, tetapi juga diterapkan secara berkelanjutan. Kesiapsiagaan juga  sebagai tanggung jawab bersama yang memerlukan koordinasi dan pelatihan rutin dari seluruh pihak, khususnya para petugas di lapangan."tambahnya.

Syaefudin Zurlhri mengajak seluruh elemen masyarakat, instansi pemerintah, TNI, Polri, dunia usaha, dan media massa untuk bersinergi dalam upaya penanggulangan bencana. Kita perkuat sistem peringatan dini, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta mengintensifkan edukasi dan pelatihan kepada sekolah, kampus, dan masyarakat secara berkelanjutan.

Saya yakin kita mampu mengurangi risiko bencana dan melindungi keselamatan warga Kota Samarinda dengan bersatu padu dan bersinergi dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kota Samarinda."tutupnya. (Eko/kmf-smr).