SAMARINDA.KOMINFONEWS-Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengambil langkah besar menuju era pemerintahan transformasi digital. Salah satunya dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dalam tata kelola pemerintahan.
Kini progres konkret pembuatan teknologinya pun merupakan hasil kolaborasi Diskominfo Samarinda bersama praktisi teknologi informasi Indonesia, Ainun Najib.
Pengembangan teknologinya dipaparkan Senin 16 Juni 2025 siang tadi dihadapan Wali Kota Samarinda berlangsung di Hotel Mercure Samarinda.
Menurut Ainun Najib, jika teknologi AI tadi sudah bisa berjalan 100 persen dengan dukungan data yang sudah terintegrasi dari masing-masing instansi di lingkungan Pemkot Samarinda, maka kota tepian mencatatkan diri sebagai pemerintahan pertama yang menggunakan AI di Indonesia.
“Karena menurut informasi yang kita terima pemerintah pusat maupun daerah juga telah merencanakan hal yang sama tapi masih sebatas wacana,”tuturnya.
Untuk itu, penting kata dia, agar teknologi AI tadi bisa betul-betul menjadi asisten bagi Wali Kota dalam mengetahui informasi layanan publik,menganalisa data dan merumuskan kebijakan serta panduan pembangunan kota, maka catatannya, data-data di setiap OPD harus segera terintegrasi dengan “Samarinda AI” supaya informasi yang disampaikan bisa lebih akurat.
Mengingat, Saat ini, AI yang dikembangkan Pemkot Samarinda masih terbatas pada data laporan warga 112, stunting, SSN, kemiskinan, dan kepegawaian. Untuk implementasi optimal, diperlukan penambahan variasi data seperti data inflasi dan ekonomi lainnya.
"Yang lebih penting itu variasi data, bukan big data. Ada sebutannya small data yang variatif yang bisa memberikan konteks lebih lengkap," jelasnya.
Dengan komitmen transformasi digital tersebut, maka tak heran Samarinda bakal bisa menjadi pionir implementasi AI dalam tata kelola pemerintahan di Indonesia, mengikuti jejak negara-negara maju seperti Estonia dan Singapura.
Sementara, Wali Kota Samarinda DR H Andi Harun berharap Implementasi AI setidaknya dapat meningkatkan transparansi kinerja OPD melalui pengolahan data yang lebih akurat. Selama ini, proses pengolahan data cenderung beratus-ratus lembar dan belum tentu akurat.
“Dengan Samarinda AI ini kita akan terbantu untuk transparan melihat laporan kinerja. Semua data OPD kinerjanya akan kelihatan transparan mana yang bagus, mana yang buruk, mana yang cukup," kata Wali Kota.
Oleh itu, ia menginginkan supaya seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Samarinda untuk berbenah dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengaplikasian AI tadi.
“Artificial Intelligence itu tidak membuat kita berpikir bahwa AI lebih pintar dari kita. Karena yang dimaksud dengan AI adalah penggunaan perangkat teknologi komputer yang membutuhkan kecerdasan manusia. Jadi manusianya yang harus super,”tegasnya. (CHA/TOM/KMF-SMR)
Tinggalkan Komentar