SAMARINDA.KOMINFONEWS - Dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025 Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata Kota Samarinda menyelenggarakan Parade Kebaya Kartini 2025 di Atrium Mall City Centrum Jl. Mulawarman Samarinda. Senin (21/4/2025).
Parade Kebaya Kartini di buka oleh Wakil Walikota Samarinda Saefuddin Zuhri yang di hadiri Muslimin Kepala Disporapa Kota Samarinda, Rinda Wahyuni Andi Harun Ketua Dekranasda Kota Samarinda.
Agnes gering belawing Kepala bidang Pengembangan Ekonomi kreatif Disporapar Kota Samarinda selalu ketua Pelaksana menyampaikan parade Kebaya Ini bukan hanya sekedar peragaan busana tetapi merupakan bentuk penghormatan kepada sosok pejuang emansipasi wanita Indonesia Ibu Raden Ajeng Kartini yang telah meletakkan dasar perjuangan perempuan Indonesia maju dan setara.
Melalui parade ini juga kita akan mengangkat nilai nilai budaya bangsa , memupuk cinta tanah air dan memberdayakan para pelaku UMKM lokal khususnya pengrajin kebaya dan pelaku ekonomi kreatif."ucap Agnes.
Saefudin Zuhri Wakil Walikota Samarinda mengatakan dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan parade Kebaya Kartini yang digagas oleh Dinas Pemuda olahraga dan Pariwisata kota Samarinda dalam memeriahkan Hari Kartini 2025.
Saefuddin Zuhri juga mengatakan bahwa Raden Ajeng Kartini telah menjadi inspirasi bagi perempuan perempuan Indonesia, yang sejatinya bisa maju dan berkembang, baik dari sisi pemikiran maupun tindakannya untuk memperjuangkan hak wanita dalam memajukan bangsa.
Kebaya merupakan busana tradisional yang begitu lekat dengan citra Kartini, yang dulunya sebagai pakaian para perempuan Priyayi dan sebagai identitas sosial mereka yang mencerminkan status, keagungan, dan kesopanan. "ujar Saefuddin Zuhri
Kebaya di tangan Kartini menjadi simbol kekuatan intelektual dan keberanian untuk bersuara, Inilah sebabnya, kebaya menjadi simbol sempurna untuk menggambarkan semangat emansipasi."tambahnya.
Perempuan-perempuan masa kini yang mengenakan kebaya pada Hari Kartini bukan hanya melestarikan tradisi, tetapi juga ikut merayakan semangat Kartini menjadi perempuan Indonesia bisa berarti modern dan tetap berakar budaya.
Saya berharap perayaan Hari Kartini ini bukan sekadar seremoni mengenakan kebaya atau pakaian adat, tapi momen penting ini untuk mengenang perjuangan seorang pahlawan perempuan yaitu Ibu Raden Ajeng Kartini, yang telah membuka jalan bagi kemajuan perempuan Indonesia. "tutupnya. (Eko/kmf-smr)
Tinggalkan Komentar