SAMARINDA, KOMINFONEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menerima audiensi Tracer Study Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor-Sumedang Tahun 2025. Tim IPDN diwakili oleh Dr. Dra. Gatiningsih, MT, dan Melinda Nurcahya Lestari, S.STP, MM, dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota, lantai II Gedung Balaikota, Kamis (30/01/2025) sore.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Hero Mardanus Satyawan, serta Asisten II, Asisten III, Kepala Bapperida, Plt. Kepala BKPSDM, dan sejumlah kepala bagian di lingkungan Pemkot Samarinda. Sementara itu, para kepala perangkat daerah, camat, dan sekretaris camat se-Kota Samarinda mengikuti audiensi secara virtual melalui Zoom.
Tracer Study ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan stakeholder terhadap alumni IPDN yang bekerja di pemerintahan, sekaligus mengukur indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan institusi pemerintahan melalui platform digital.
Dalam sambutannya, Sekda Kota Samarinda menyampaikan apresiasi terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) lulusan IPDN.
"Lulusan IPDN mampu bekerja sama, siap bekerja, dan memiliki kompetensi yang baik," ujar Hero Mardanus.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Internal IPDN, Dr. Dra. Gatiningsih, MT, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk memperoleh masukan terkait kinerja alumni IPDN dari berbagai generasi sebelumnya.
"Kami berterima kasih kepada Pemkot Samarinda yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Tujuan utama kami adalah mendapatkan masukan terkait kinerja lulusan IPDN, karena sebelumnya belum pernah dilakukan evaluasi seperti ini," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2025, sesuai dengan target Permendagri, IPDN harus menjadi institusi pendidikan unggul.
Dalam sesi diskusi, para pejabat lulusan IPDN yang bekerja di lingkungan Pemkot Samarinda turut memberikan tanggapan positif serta berbagai masukan terkait kualitas kerja lulusan IPDN.
Sebelum audiensi berakhir, Asisten III Pemkot Samarinda, Ali Fitri, mengusulkan agar IPDN mulai memasukkan kurikulum digitalisasi dalam mata kuliah kepemimpinan.
"Pengetahuan digitalisasi perlu diperkuat dalam kurikulum IPDN. Ke depan, konsep pelayanan bukan lagi berbasis human by human, tetapi berbasis sistem informasi. Kinerja aparatur harus terukur dan menguasai teknologi digital," paparnya.
Sebagai bagian dari evaluasi, para pengguna lulusan IPDN juga diminta mengisi kuesioner melalui Google Form, yang mencakup aspek etika, kemampuan bahasa Inggris, penguasaan teknologi informasi, serta bidang kerja masing-masing alumni.
Hasil dari Tracer Study ini diharapkan dapat menjadi masukan objektif bagi IPDN dalam menyempurnakan kurikulum dan meningkatkan kualitas lulusannya di masa depan. (VE/KMF-SMR)
Tinggalkan Komentar