233 Kali

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Komitmen Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun yang menjadikan Smart City Plus sebagai salah satu dari 10 program unggulan, kini benar-benar direalisasikan. Salah satu kinerja yang paling nyata adalah upaya digitalisasi sistem pelayanan di lingkungan pemerintahan. Bahkan hingga membuat indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) mengalami peningkatan nilai yang sangat fantastis. Dari 3,14 (baik) di tahun 2023, meningkat drastis menjadi 3,85 (sangat baik) di tahun 2026.

"Terima kasih kepada segenap pihak yang sudah turut berpartisipasi. Terutama kerja samanya dari segenap OPD (Organisasi Perangkat Daerah, Red) selama ini. Mohon bantuan dan masukannya untuk peningkatan indeks kita tahun ini," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda, Dr Aji Syarif Hidayatullah, S.Sos, M.Psi dalam sebuah kesempatan baru-baru ini.

Dikatakannya, indeks ini jauh melampaui target. Bahkan awalnya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menarget bisa mencapai indeks 3,60 di tahun 2026. Namun baru di akhir tahun 2024 saja, nilainya sudah mencapai 3,85, alias jauh di atas target. Tentunya jika kinerja ini terus dipertahankan, maka di tahun 2026 nanti bisa saja mencapai nilai di atas itu.

"Sekali lagi terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi sehingga membuat indeks kita kini menjadi Sangat Baik," ungkapnya kembali.

Dayat -sapaan akrab Aji Syarif Hidayatullah- juga meminta kepada segenap OPD di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk meningkatkan literasi. Terutama literasi di bidang digitalisasi. Harapannya, tentu saja agar tidak sampai mengalami ketertinggalan di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan informasi di era sekarang.

"Tidak ada pilihan lain bagi kita selain terus berusaha dan belajar. Apalagi ini masuk dan menjadi bagian dari IKU (Indeks Kinerja Utama, Red) Wali Kota, sehingga kita harus bisa menyukseskannya," tukasnya.


Sementara Kepala Bidang (Kabid) Aplikasi dan Layanan E-government Diskominfo Kota Samarinda, Rahadi Rizal, SE menyebut nilai 3,85 itu saja sudah sangat baik. Karena tinggal selangkah lagi, sudah bisa mencapai predikat tertinggi yakni Memuaskan, dengan indeks 4,2 sampai 5. Sementara di bawahnya Sangat Baik, ada Baik (2,6 - 3,4), Cukup (1,8 - 2,5), dan Kurang (di bawah 1,8).

"Sejauh ini sangat jarang daerah di Indonesia yang bisa mencapai indeks Sangat Memuaskan. Tapi bukan tidak mungkin jika kita bisa mencapai ke arah sana," ungkap Rizal.

Ia menyebut secara keseluruhan ada empat domain penilaian dengan cakupan sebanyak delapan aspek. Di antaranya domain 1 berupa kebijakan SPBE yang mencakup aspek kebijakan internal SPBE dengan porsi penilaian 13 persen. Selanjutnya domain 2 berupa tata kelola SPBE dengan porsi 25 persen. Rinciannya, aspek perencanaan strategis 10 persen, aspek teknologi Informasi 10 persen, dan aspek penyelenggaraan SPBE 5 persen.

Selanjutnya domain 3 berupa manajemen SPBE dengan porsi 16,5 persen. Rinciannya, aspek penerapan manajemen SPBE 12 persen, dan aspek audit TIK 4,5 persen. Terakhir domain 4 berupa layanan administrasi pemerintahan dengan porsi penilaian terbesar yakni 45,5 persen.

"Untuk yang terakhir ini, cakupan penilaiannya adalah aspek layanan administrasi pemerintahan sebesar 27,5 persen, dan aspek layanan publik  sebesar 18 persen," pungkas Rizal.

Ia menerangkan, SPBE merupakan penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE. Untuk memastikan pelaksanaan SPBE di instansi pusat dan pemerintah daerah selaras dengan prinsip terintegrasi dan terpadu, maka instansi pusat dan pemerintah daerah diharapkan menerapkan unsur-unsur SPBE sesuai dengan kerangka kerja Tata Kelola SPBE dan Manajemen SPBE. (HER/KMF-SMR)


Pemkot Samarinda Siap Sukseskan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Berita Sebelumnya

Andi Harun Dorong Semangat Juang Kader Muda dalam Penutupan Pelatihan IPM Samarinda

Berita Selanjutnya

Tinggalkan Komentar