260 Kali

SAMARINDA.KOMINFONEWS — Safari Ramadhan Pemerintah Kota Samarinda di Masjid Al Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang, Rabu (19/3/2025), berlangsung penuh makna. 

Wali Kota Samarinda, Dr. Andi Harun, yang memimpin langsung kegiatan tersebut, mengaku merasakan suasana berbeda saat pertama kali menginjakkan kaki di masjid itu. Bahkan, ia menyamakan suasana masjid dengan Masjid Nabawi di Madinah.

Andi Harun merasa seperti berada di masjid Nabawi Madinah dengan karpet yang tebal. Tak terkecuali ia pun mengaku kedinginan berada di masjid ini.

“Pada sore hari ini kita tiba di masjid yang sangat luar biasa ya. Saya baru masuk kedinginan. Rasanya di Samarinda ini masih sedikit yang kita masuk kedinginan. Ada masjid lain dingin, tapi ini kedinginan karena AC-nya Full. Pak Ketua tadi beritahu ke saya pembayaran listriknya saja setiap bulan 6 juta.

Dan semua katanya ditanggung oleh jamaah,” ucap Andi Harun dalam kesempatan menjelang buka puasa di hadapan jamaah masjid Al Baqa dan jajaran pejabat maupun tokoh masyarakat.

Ia memuji karpet yang tebal serasa masih berada di masjid Nabawi. “Karpetnya tebal. Rasa-rasanya kayak Nabawi.


Saya baru saja 2-3 hari yang lalu baru pulang dari Umroh. Rasanya masih sama injakannya antara Nabawi dengan di masjid ini,” ungkap walikota Samarinda dua periode ini.

Ia juga menyoroti sejarah masjid yang dibangun oleh Yayasan Amal Bakti Pancasila, yang ditandai dengan tanda tangan Presiden ke-2 RI, Soeharto, di salah satu dinding masjid.

“Semoga almarhum Pak Harto diberikan ampunan dan rahmat serta dimasukkan ke dalam surga Allah SWT,” ucapnya.

Dalam Safari Ramadhan ini, Andi Harun memimpin kajian Al-Quran yang menyoroti Surah kedua Al Quran yakni Al-Baqarah ayat 185, membahas turunnya Al-Quran di bulan Ramadan sebagai petunjuk bagi umat manusia.

“Al-Quran diturunkan di bulan yang istimewa, yakni Ramadan, pada malam Lailatul Qadr. Al-Quran bukan hanya berisi hukum, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tapi juga berisi kabar masa lalu, masa kini, hingga masa depan. Al-Quran memberi petunjuk bagi umat manusia agar selamat dunia akhirat,” jelasnya.


Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Al-Quran tidak hanya membahas hukum, tetapi juga berisi ancaman, janji, dan harapan bagi umat manusia.

“Al-Quran itu lengkap. Isinya bukan hanya soal hukum yang membimbing, tapi juga memuat ancaman bagi mereka yang menyimpang, janji bagi orang-orang beriman, serta harapan agar kita semua bisa meraih rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Jadi Al-Quran adalah panduan hidup yang sempurna,” tambahnya.

Ia juga membahas pemilihan kata turun dalam Al-Quran yang menggambarkan proses turunnya wahyu.

“Ada dua kata yang digunakan untuk menjelaskan turunnya Al-Quran, yaitu khatabah dan unzilah atau najzalah. Ini bukan sekadar perbedaan bahasa, tapi ada makna mendalam di balik pemilihan kata tersebut. Satu menunjukkan turunnya secara keseluruhan di Lailatul Qadr, sementara yang lain menjelaskan turunnya secara bertahap sebagai petunjuk bagi umat manusia,” urainya.

Selain itu, Andi Harun juga mengangkat kajian dari Surah Ali Imran, Surah ketiga Al Quran ayat 81, yang menegaskan bahwa Al-Quran mengabarkan perjanjian besar antara Allah dengan para nabi.


“Dalam Surah Ali Imran ayat 81, Allah berfirman tentang janji yang diambil dari para nabi, bahwa jika datang seorang rasul membawa kebenaran yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya, maka mereka harus beriman dan mendukungnya. Ini adalah pesan tentang ketaatan dan keimanan yang menjadi prinsip hidup kita sebagai umat Muslim,” jelasnya.

Di penghujung kajian, Andi Harun menyampaikan pesan mendalam tentang kemuliaan hidup yang bersumber dari Al-Quran.

“Yang terakhir, kita ini kalau dekat dengan Al-Quran, kita akan jadi mulia. Tapi kalau kita jauh dari Al-Quran, kemuliaan kita akan turun. Insya Allah, mudah-mudahan kita semua tetap dekat dengan Al-Quran, dimuliakan, ditinggikan, dan diharumkan oleh Allah. Semoga kita semua dimasukkan ke dalam surga bersama Rasulullah SAW,” ucapnya penuh harap.

Ia juga mengungkapkan harapannya agar Samarinda menjadi kota yang diberkahi dan penuh kebaikan.

“Samarinda ini insya Allah jadi kota yang penuh berkah, seperti Al-Madinah, Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur — negeri yang baik dan mendapat ampunan dari Allah SWT. Alhamdulillah, warganya juga warga yang beriman,” ujarnya.

Kegiatan kemudian ditutup dengan buka puasa bersama dan shalat Maghrib berjamaah.(DON/KMF-SMR.Foto: Muhajir Dokpim)


Andi Harun Buka Forum Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Kota Samarinda

Berita Sebelumnya

Pemkot Samarinda Bakal Bangun Rest Area di Kawasan Jalan Utama Samarinda-Bontang

Berita Selanjutnya

Yang Lain di Berita PPID

Tinggalkan Komentar