5805 Kali

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Salah satu program unggulan Pemerintah Kota Samarinda di kepemimpinan Wali Kota Samarinda Dr Andi Harun bersama wakilnya Dr Rusmadi, Smart City Plus kinerjanya terus berjalan dalam kondisi ideal dan terukur selama 3 tahun ini. Salah satunya digitalisasi layanan yang telah mencapai 61 persen.

Demikian terungkap dalam Pemaparan Smart Goverment 2024 oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kota Samarinda kepada Wali Kota Samarinda Dr Andi Harun di ruang rapat wali kota Balaikota Samarinda, Rabu (3/1/2024).

Dalam kesempatan itu kepala Diskominfo kota Samarinda Aji Syarif Hidayatullah memaparkan Implementasi Smart City Plus Kota Samarinda dan Evaluasi Dimensi Smart Government dengan agenda pembahasan Kondisi existing smart Government dan Perencanaan Smart Government.

Aji mengemukakan implementasi Smart City di Kota Samarinda memasuki fase kedua. Dimana, Masterplan periode 2022-2025 ditetapkan dengan Perwali No 79 Tahun 2022 Tentang Masterplan Smart City Plus.

“Quick Win Smart City Plus Samarinda adalah pengembangan SuperAPP yaitu Samarinda Santer, per 31 Desember 2023, tercatat sudah ada 9.000 pengguna aktif aplikasi Samarinda SANTER dan lebih dari 10.000 yang mendownload aplikasi SANTER melalui Play Store,” ungkap Dayat demikian Aji akrab disapa.


Ia menjelaskan Samarinda Santer menyediakan akses ke 80 titik CCTV yang didukung Artificial Intelligence dari Amazon Web Services. 

Fitur lainnya lanjut Dayat yaitu Kelurahan Digital yang telah digunakan sejak 10 Agustus 2023, dengan pilot project kelurahan sungai keledang dan kelurahan Loa bakung. 

“Per 31 Desember 2023 Layanan Digital telah selesai dibangun di 10 Kelurahan dan 1 Kecamatan,” bebernya.

Sementara tambahnya, fitur Samarinda Santer lainnya yang sudah terintegrasi yaitu RT Digital, Kecamatan Digital, Dukcapil online, PBB Online, Aduan Online ,Panggilan Darurat dan fitur lainnya.

Dikemukakan pula bahwa berdasar dokumen Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kota Samarinda tahun 2023, jumlah layanan Pemkot Samarinda adalah sebanyak 300 layanan, yang terdigitalisasi sebanyak 183 layanan atau setara 61%, sisanya 39% atau 117 layanan belum digital. 

“Direncanakan dalam 2 Tahun seluruh layanan Kota Samarinda akan terdigitalisasi,” katanya.

Ia menyampaikan pula perencanaan Smart Government, diantaranya integrasi seluruh layanan kedalam 1 SuperApp, dengan 2 hak akses,  ASN dan Masyarakat.

Kemudian, implementasi Big Data sebagai sumber utama Dashboard Executive dan rujukan pengambilan kebijakan.


Juga direncanakan pengembangan aplikasi dan pemeliharaan sistem dan layanan informasi secara mandiri, jangka pendek sampai 2024 integrasi seluruh layanan ke Super App Samarinda Santer sampai 2026 serta Pengembangan Big Data Analytic, target 2028 Seluruh layanan berbasis digital dan terintegrasi.

Menanggapi itu, Wali Kota menyampaikan bahwa target-target yang diharapkannya sudah bisa terukur.

Dalam kesempatan itu, Andi Harun juga menginstruksikan kepada seluruh perangkat daerah agar seluruh pengembangan aplikasi harus ada rekomendasi dari Diskominfo dan bisa diakses Diskominfo.

“Segera dibuatkan edarannya, dan nanti saya tanda tangani,” pinta Andi Harun.

Tak hanya itu, Wali Kota juga mendukung dibentuknya tim programmer kota Samarinda.

Dalam pemaparan tersebut, Dayat didampingi pula Sekretaris Diskominfo Suparmin, Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bambang Yanupuspita dan Kepala Bidang Aplikasi dan Layanan E-Goverment Rahadi Rizal. 

Hadir pula kepala BKPSDM Julia Noor, kepala Bagian Eddy Syahrani, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Suryo Priyo Raharjo, kepala Bagian Organisasi Fiona Citrayani dan kepala Bagian Tata Pemerintahan Arif Surochman.(DON/KMF-SMR)

Kick Off FGD Jadi Tolak Ukur Progres SDGs di Kota Samarinda

Berita Sebelumnya

TPID Kota Samarinda Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Awal Tahun 2024 Via Zoom

Berita Selanjutnya

Tinggalkan Komentar