Ditulis oleh 
SAMARINDA - Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda, Syamsul Anwar menyebut Samarinda sangat beruntung. Karena dari sekian banyak kabupaten dan kota di Indonesia, Samarinda ditunjuk salah satunya menjadi sasaran Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN). Terutama dalam kegiatan workshop pengelolaan Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
Acara yg dilaksanakan Selasa (6/3/2024) ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan Asistensi Pembentukan CSIRT Kota Samarinda. Kegiatan workshop ini dengan mendatangkan dua org narasumber dari BSSN, yaitu Giyanto Awan Sularso SKom, MM (Sandiman Madya), dan Rizal Damar Sasangka, STr.Kom (Sandiman Ahli Pratama).
Pembentukan tim penanganan insiden ini perlu dilakukan baik dari institusi yang mengalami insiden (internal) atau juga bisa berasal dari luar institusi (eksternal) jika memang sangat diperlukan. Sejauh ini tim penanganan insiden sudah dibentuk pada 2023 lalu yang telah disahkan oleh Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun dengan nama Samarinda Kota Computer Security Incident Response Team (SAKTI).
Penanganan yang terencana dan terorganisir sangatlah diperlukan dalam hal terjadinya insiden web defacement. Supaya hal tersebut dapat dilakukan, maka diperlukan adanya suatu prosedur yang standar untuk melakukan penanganan terhadap insiden tersebut.
Tujuannya adalah memastikan adanya sumber daya yang memadai untuk menangani insiden yang terjadi. Kemudian menjamin pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam penanganan insiden bekerja sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing. Berikut menjamin aktivitas dari penanganan insiden dapat terkoordinasi dengan baik. Selanjutnya melakukan pengumpulan informasi yang akurat. Jugabmenjadi wadah sharing pengetahuan dan pengalaman di antara anggota tim penanganan insiden, serta meminimalisir dampak dari insiden yang terjadi.
"Terakhir mencegah adanya serangan lanjutan dan mencegah kerusakan agar tidak lebih meluas," pungkas Syamsul. (RZ/HER/KMF-SMR)
Tinggalkan Komentar