Ditulis oleh 
SAMARINDA.KOMINFONEWS-Asisten I Sekretaris Kota Samarinda, Ridwan Tassa, memimpin rapat penyelesaian program pemulihan lahan bekas tambang diarea lahan milik Pemkot Samarinda yang dipinjam pakai oleh pihak ketiga untuk aktifitas pertambangan.
Rapat yang berlangsung Kamis (25/4/2024) pagi digedung Balai Kota ini membahas tindak lanjut program penyelesaian reklamasi yang dilakukan oleh PT Lana Harita Indonesia yang telah melakukan penanaman pohon kayu putih pada konsesi lahan pertambangan dikawasan Kelurahan Makroman pada luasan lahan sebesar 10 hektare yang rencana akan dimanfaatkan sebagai hutan kota.
“Alhamdulillah aktifitas penanaman sudah bisa dilakukan kembali oleh PT Lana Harita yang sebelumnya sempat ada mis komunikasi dengan Balai Penyuluhan Pertanian,”ungkap Ridwan yang juga menjabat sebagai Plh Sekda Samarinda.
Menurut Ridwan, sebenarnya rencana model pemulihan lahan bekas tambang ini merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menginginkan adanya percepatan reklamasi dan rehabilitasi pada lahan bekas tambang di tanah milik pemerintah.
Di kota Samarinda sendiri sambung Ridwan, ada tiga lahan eks tambang yang diajukan ke Kementerian LHK, terdiri dari lahan eks tambang di kawasan Makroman seluas 10 hektare, lahan eks tambang di kawasan Bantuas seluas 6,38 hektare dan lahan eks tambang di daerah Palaran seluas 10 hektare.
“Dari tiga lahan tadi ternyata yang dipilih oleh Kementerian LHK yakni lahan eks tambang di daerah Makroman dan Palaran, dan kini di Makroman tengah berjalan penanaman 2 ribu pohon kayu putih yang dilakukan PT Lana Harita,”sebutnya.
Nantinya, setelah selesai proses penamaan yang dilakukan pihak perusahaan tadi, maka lanjut Ridwan hasil peningkatan vegetasi tersebut akan diserahkan dan dikembalikan ke Pemerintah untuk di kelola.
“Harapannya setelah dikembalikan ke pemerintah warga sekitar bisa ikut membantu mengelola tanaman ini dan oleh pemerintah bisa saja dilahan eks tambang ini fungsinya kita tingkatnya menjadi central sosial, ekomoni industri hingga agrowisata,”tuturnya menutup. (CHA/KMF-SMD)
Tinggalkan Komentar