SAMARINDA. Seorang biarawati yang meninggal di RS
Dirgahayu Samarinda, Kalimantan Timur yang sempat ramai di media dan medsos
diduga akibat Covid-19 ternyata hasilnya dinyatakan negatif.
“Hasil rapid tes dan swab tes, keduanya negatif. Jadi
tidak benar kalau dikatakan covid-19,” ucap Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda,
Ismed Kusasih kepada wartawan, Selasa (7/4).
Apalagi ditambahkan Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Samarinda dr Osa Rafshodia, biarawati
bernama Maria Roseline (60) yang meninggal pada Minggu (5/4) sore tersebut bukan
ditangani di rumah sakit rujukan Covid-19.
“Rumah Sakit Dirgahayu bukan rujukan rumah sakit
Pemerintah untuk menangani kasus Covid-19. Sampai sekarang rumah sakit yang
menjadi rujukan adalah RS AW Sjahranie, sehingga semua kasus PDP akan dirujuk
dan dirawat di rumah sakit tersebut,” jelas Osa.
Ia menjelaskan, biarawati tersebut berstatus Orang Dalam
Pemantauan (ODP) karena memiliki riwayat perjalanan dari wilayah terjangkit,
yakni Jakarta. Petugas kesehatan juga telah melakukan swab terhadap biarawati
tersebut.
"Kami sudah lakukan tes dan hasilnya negatif.
Memang saat dilakukan pemakaman, sesuai prosedur kesehatan penanganan jenazah,
maka petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap," terangnya.
Karena ia berstatus ODP, Dinas Kesehatan Kota Samarinda
meminta hasil tes swab Suster Maria diproses cepat. Menurutnya, jika untuk
biasanya memakan waktu 6-7 hari.
"Kemarin Senin (6/4) sore, hasil dari Laboratorium
Kesehatan sudah keluar dan negatif. Hasilnya cepat karena kita minta prioritas.
Karena kita minta prioritas, sehingga hasil lab yang dikirim Minggu sore, Senin
sudah ada hasil. Bahkan waktu awal-awal wabah hasil tes bisa selesai 1x24 jam.
Tapi sekarang tidak bisa cepat, kecuali kita minta prioritas,” imbuhnya.
Ismed berharap kabar tentang Suster Maria terinfeksi
virus Corona terklarifikasi.
“Jadi tidak benar jika yang bersangkutan dikatakan
terinfeksi Covid-19, karena hasil 2 kali tes negatif. Jadi diharapkan bantuan
rekan media untuk melakukan klarifikasi terkait berita yang beredar," ucap
Ismed.
Sebelumnya, beredar video di media sosial tentang
kematian seorang biarawati yang diduga terinfeksi Corona. Dalam video itu,
terlihat petugas medis di RS Dirgahayu menggunakan APD lengkap. Bahkan petugas
langsung menyemprot semua petugas medis yang baru saja menangani pasien dengan
cairan desinfektan. (KMF2)
Penulis: Doni —Editor: Redaksi
Tinggalkan Komentar