SAMARINDA. Walikota Samarinda Syaharie Jaang begitu
bergembira dan semangat melepas 800-an rider adventure kelas nasional Jelajah
Mahakam (Jelma) Ke 5 Explore Desa Budaya Pampang yang merupakan bagian dari
rangkaian Festival Mahakam XIX Tahun 2019 di Jl Bukit Alaya, Sabtu (9/11) pagi.
Sebanyak 800 rider yang bukan hanya dari Kaltim tapi juga
nasional, bahkan ada yang dari Spanyol ini dilepas dengan tarian adat Jepen
Kutai di Jl Bukit Alaya. Setelah menjajal jalur alam menuju Desa Budaya Pampang
setibanya di lokasi mereka disambut ketua adat dan tarian budaya suku Dayak.
“Saya menyambut gembira Jelajah Mahakam yang masuk rangkaian
Festival Mahakam tahun ini. Walaupun tadi hujan-hujan kesini untuk melepas dan
sepertinya bakal datang hujan lagi, saya tetap semangat. Karena pesertanya luar
biasa. Ada dari Sidrap Sulsel, Sumatera, Jawa, Kalsel bahkan Spanyol. Juga
kabupaten/kota se-Kaltim, ada dari Kubar dan tadi dari Mahulu keponakan saya
juga hadir,” ungkap Jaang dalam sambutannya.
Termasuk sebutnya, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra
Riviyanto pun ikut menjadi penunggang motor trail. Menyusul dalam perjalanan
Bupati Kukar Edi Damansyah, anggota DPRD Kaltim Mahyunadi, Wakil Bupati Kutim
Kasmidi Bulang dan Wakil Walikota Bontang Basri Rase.
“Sebagai Walikota dan warga Samarinda, saya mengucapkan
selamat datang kepada seluruh peserta. Saya merasa gembira dan mendapat
kehormatan Jelajah Mahakam diikuti peserta yang luar biasa dari tanah air,
bahkan Spanyol,” ungkap Jaang yang hadir bersama Kepala Dinas Pariwisata I
Gusti Ayu Sulistiani.
Menurut orang nomor satu di Kota Samarinda ini, Jelma 5
Explore Budaya Pampang ini selain sebagai ajang silaturahmi bagi para rider
nasional, juga memperkenalkan budaya Kalimantan yang ada di Desa Budaya
Pampang.
“Semoga jalur-jalur yang dilewati menyenangkan dan silahkan
explore Desa Budaya Pampang. Harapan kami, kembali ke daerah membantu menjadi
agen informasi. Sampaikan Kota Samarinda indah, bersahabat dan jalurnya
menyenangkan untuk bermain. Tolong diviralkan, bisa juga nanti berfoto dengan
warga asli Dayak berkuping panjang di Desa Budaya Pampang. Bisa diviralkan,”
tutur putra Mahakam Ulu yang juga Ketua Umum Persektuan Dayak Kalimantan Timur
(PDKT).
Jaang mengakui kedatangan para rider ini tentunya memberikan
pendapatan daerah juga kepada pedagang di Kota Tepian.
“Kalau yang menginap di tempat keluarga atau teman, tetap
juga memberi kontribusi karena makan dan belanja di luar. Begitu pula yang
menginap di hotel dan restoran. Saya juga minta kepada pengelola Alaya supaya
nanti tetap menjadi sponsor kegiatan nasional, sekalian dipromosikan
perumahannya, tempat kulinernya pun ramai dikunjungi. Seperti tadi malam, biasa
tutup jam 11 malam, ini sampai jam 1 dini hari,” ungkap Jaang.
Ketua Pelaksana Jelajah Mahakam 5 Achmad Sukamto mengatakan,
Jelma 5 merupakan event Jelma perdana bekerjasama dengan Dinas Pariwisata yang
dirangkai dengan Festival Mahakam.
“Beberapa kali kita kunjungan ke daerah luar, event
adventure ini bekerjasama dengan Dinas Pariwisata. Harapan kita, tahun depan
tetap kembali terlaksana dengan rangkaian Festival Mahakam,” ungkap Sukamto,
mantan Wakil Ketua DPRD Samarinda ini.
Sukamto mengatakan Jelma kali ini menjadikan Desa Budaya
Pampang, sebagai fokus bertujuan untuk memperkenalkan destinasi wisata unggulan
di Samarinda.
“Alhamdulillah mereka merespon dengan have fun Jelajah
Mahakam ini yang di kemas bersama Festival Mahakam. Desa Pampang termasuk
destinasi unggulan yang kita perkenalkan pada teman-teman para Rider
Nusantara,” tuturnya. (kmf2)
Penulis/Editor : Doni
Tinggalkan Komentar