SAMARINDA. Setelah sehari sebelumnya Walikota
Samarinda Syaharie Jaang bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto
meresmikan posko terpadu Segiri Bersinar (Bersih Narkoba) di area Pasar Segiri
sebagai wujud komitmen memerangi narkoba, kini giliran Balai Rehabilitasi
Narkotika BNN Kaltim di Tanah Merah dikunjungi bersama jajarannya, Kamis (29/8)
pagi. Kunjungan kerja Walikota ke Balai Rehabilitasi Narkoba dimanfaatkan untuk
memberi motivasi bagi peserta rehabilitasi atau biasa disana disebut klien, dan
memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi balai tersebut.
Kepala Balai Rehabilitasi Narkotika BNN Kaltim dr
Bina Ampera Bukit M.Kes memberikan apresiasi luar biasa atas kunjungan kerja
Walikota bersama jajarannya yang pagi itu komplit. Mulai Kepala BNN Samarinda
AKBP Siti Zaekhomsyah, Kepala Dinas Kominfo Aji Syarif Hidayatullah, Kepala Dinas
Pendidikan Asli Nuryadin, Kepala Dinas Sosial Ridwan Tasa, Kepala Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Toni Suhartono, Camat Samarinda
Utara Syamsu Alam dan beberapa pejabat lainnya.
Bina juga menyampaikan presentasi terkait program
terhadap klien-klien Balai Rehabilitasi yang berkapasitas 214 orang. Dalam
paparannya, disebutkan balai yang diistilahkannya dengan Universitas Bareta
atau Balai Rehabilitasi Tanah Merah ini beroperasi sejak November 2013 dengan
lahan seluas 7,5 Hektar dan dipergunakan 2,5 Ha. “Tapi Pak Wali lahan yang dari
Pemkot ini cuma pinjam pakai. Harapan kami supaya dihibahkan. Selain kendala
tanah, kami juga terkendala masalah air. Dimana PDAM belum masuk ke sini. Mohon
juga supaya program Kejar Paket di sini,” harapnya.
Mengawali sambutannya, Walikota yang komitmen dengan
pemberantasan narkoba ini langsung menyambut baik berbagai usulan tersebut. “Tadi
kami sudah bicarakan dengan Kepala BPKAD, makanya sengaja saya bawa pasukan
komplit. Insya Allah kita akan hibahkan tanahnya setelah tidak ada masalah
administrasi. BNN ini tugasnya luar biasa, kita harus dukung,” ucap Ealikota
bersemangat.
Jaang bercerita sewaktu menjabat Wawali yang mana
juga sebagai Ketua BNK, saat itu berhasil membangun sekretariat BNK. “Rasanya
baru kita yang punya sekretariat. Kami waktu itu minta ke Pak Wali (Achmad
Amins, red) untuk dibangunkan sekretariat. Pak Dayat (Aji Syarif Hidayatullah,
red) saat itu sebagai sekretaris BNK. Kami sering penyuluhan bersama,”
imbuhnya.
Bahkan lanjut Jaang, Kantor BNN Kota Samarinda di Jl
Anggur sekarang ini pun tanahnya dari Pemkot Samarinda. Masih dalam sambutannya, Jaang juga mengagumi
bakat dari klien-klien Bareta tadi saat tampil bermain band diawal pertemuan. “Saya
tidak alergi dengan anak-anak kita ini. Bahkan saya sampaikan ke Camat dan
Lurah, agar jika ada kegiatan mereka dilibatkan. Jangan melihat latar belakang
sosial. Mereka ini juga korban narkoba. Mungkin ada yang karena kurang percaya
diri, ada juga yang merasa tidak dianggap dan persoalan dengan orang tua.
Disinilah kita beri kesempatan,” pinta Jaang.
Karenanya Jaang akan meminta agar PKK dan istri
pejabat memberikan penyuluhan di balai rehab ini, supaya tidak salah asuh. “Pola
asuh dan komunikasi tidak efektif. Anak tidak diberi kesempatan ngomong, ini
salah pola asuh, sehingga si anak sering keluar dan bergaul yang salah,” tegas
Jaang.
Oleh karena itu, Jaang sangat mengapresiasi program
yang sudah dijalankan di Bareta ini. “Ikuti rehab di sini sampai lulus. Jangan
sampai tidak lulus. Kalau sudah lulus, jangan balik lagi Bro (panggilan akrab
peserta Rehab di Balai, red). Boleh kembali ke sini, tapi sebagai penyuluh yang
juga pengusaha sukses,” tutup Jaang.(kmf2)
Penulis/Editor: Doni
Tinggalkan Komentar