SAMARINDA. Kebakaran adalah musibah yang memang
kadang kala tidak bisa ditebak dan dihindari, tetapi dapat dicegah dan
diminimalisir dampaknya. Demikian disampaikan Walikota Samarinda Syaharie Jaang
dalam sambutannya pada acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemkot
Samarinda dengan Pemangku Kepentingan di Kota Samarinda tentang Kerjasama
Kemitraan di aula Rumah Jabatan Walikota, Jumat (11/10).
“Tingginya angka kejadian kebakaran juga disebabkan
karena sebagian besar kelalaian manusia. Kelalaian tersebut adalah terutama
disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan dini
kebakaran di lingkungannya sendiri," ucapnya.
Menurut orang nomor satu di Kota Tepian tersebut,
pencegahan kebakaran tidak hanya menjadi tanggung jawab dan tugas pemerintah
saja, melainkan tanggung jawab bersama.
"Memang ini salah satu tantangan Kota Samarinda
karena sering tertimpa musibah kebakaran. Jangankan kabel yang terbakar,
ternyata meteran listrik saja bisa meledak. Oleh sebab itu, diharapkan selalu
berhati–hati dengan yang namanya listrik dan api,” terang Jaang.
Ditambahkan Jaang, MoU ini sendiri dibuat untuk
mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat bagaimana bicara jaringan kabel
yang baik dan standar.
“Untuk Dinas Pemadam Kebakaran agar selalu
mensosialisasikan di lingkungan Universitas, sehingga mahasiswa juga bisa berpartisipasi, baik
sebatas bhakti sosial dan sosialisasi itu sangat penting. Persoalan yang sering
kita hadapi adalah korsleting listrik sebab kualitas kabel, serta kelalaian
manusia karena lupa mematikan kompor," imbuhnya.
Jadi, pemeriksaan di rumah–rumah berikut standarisasi
kabel yang dipakai itu sangat penting.
Sementara Sekretaris Dinas Damkar, Makmur Santoso
menjelaskan Damkar kadang dianggap responnya lambat, karena diakui pihaknya
kekurangan personil.
“Damkar dianggap lambat karena tenaga, minim 15 menit
kita baru bisa sampai ke lokasi kejadian dan melihat medannya. Kadang kami
belum sempat duduk sudah ada informasi kebakaran di daerah lain dan untuk Kota
Samarinda 90 persen disebabkan korsleting listrik. Kami mewakili Damkar mohon
maaf dan maklum kalau masyarakat menilai kita lambat datang,” pungkasnya.
Ikut dalam penandatanganan MoU antara lain Universitas Mulawarman, Universitas Widya Gama Mahakam, Universitas 17 Agustus 1945, Universitas Muhammadiyah Kaltim, PLN Wilayah Samarinda, Pertamina, PDAM, Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia, (AKLI), PT. Konsuil Perdana Indonesia. (Kmf5)
Penulis: Afdani --Editor:Doni
Tinggalkan Komentar