SAMARINDA. Kejuaraan Bulutangkis Kota (Kejurkot)
Samarinda, Walikota Cup dalam beberapa tahun terakhir ini terus meningkat
jumlah pesertanya. Di tahun 2017 diikuti 254 peserta, di tahun 2018 sebanyak
320 dan di tahun 2019 diikuti sebanyak 374 pebulutangkis.
Tahun ini, pembukaan Kejurkot Samarinda memperebutkan
Piala Walikota Tahun 2019 yang pelaksanaannya di Gedung Bulutangkis komplek
Stadion Madya Sempaja dan ditandai pemukulan shutllecock oleh Wakil Walikota
Samarinda M Barkati didampingi Ketua PBSI Kaltim Ahmad Junaidi, Ketua KONI
Samarinda Aspian Noor, Ketua Umum PBSI Samarinda Zulfakar Noor, Ketua PB Karang
Anyar M Badriansyah dan Ketua Panitia Sumaryadi, Jumat (13/9) pagi.
“Kita mengapresiasi langkah PBSI karena sudah saatnya
setiap pengurus cabor berpikir untuk memajukan olahraga di Samarinda seperti
event ini. Harapan kita terus berkelanjutan, sehingga lahir bibit-bibit
potensial. Regenerasi harus dilakukan, agar tidak terputus,” ucap Barkati.
Kepada para atlet, Barkati memotivasi agar tekun dan
giat dalam berlatih, sehingga bisa berprestasi.
“Tapi jangan lupakan berdoa. Walaupun sudah berlatih
dengan tekun, juga harus berdoa. Karena prestasi ini diberikan oleh Allah SWT,
jadi berdoa itu wajib,” pesan Barkati kepada para atlet yang akan mengikuti
Kejurkot selama 3 hari, 13-15 September.
Sementara Zulfakar menyampaikan dari tahun ke tahun
antusias mengikuti Kejurkot terus mengalami peningkatan, dengan harapan diikuti
pula prestasi-prestasi yang dihasilkan para atlet Samarinda.
“Tidak kita pungkiri, melalui bulutangkis inilah
bendera merah putih berkibar di kejuaraan dunia. Bulutangkis menjadi parfum
yang mengharumkan bangsa,” ucap mantan Sekda Samarinda ini.
Zulfakar mengatakan pihaknya terus berupaya agar
bulutangkis Samarinda bisa bersaing dengan daerah lain.
“Percuma saja generasi muda dijejali latihan, tetapi
minim turnamen. Padahal ini sebagai wadah evaluasi kemampuan atlet.
Alhamdulillah Kejurkot tahun ini pesertanya meningkat, sebanyak 374 atlet dari
13 klub atau PB,” imbuh Zulfakar.
Adapun kelompok yang dipertandingkan mulai tingkat Kelompok
Usia Dini (dibawah 10 tahun), anak-anak (di bawah 12 tahun), pemula (di bawah
14 tahun), remaja (dibawah 16 tahun), taruna (di bawah 18 tahun) hingga dewasa
umum.
Ahmad Junaidi menambahkan Kejurkot maupun Kejurkab
merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Kejuaraan Provinsi (Kejurprov)
Kaltim.
“Kalau kabupaten/kota tidak melaksanakan
Kejurkot/Kab, mereka tidak bisa mengikuti Kejurprov. Yang dirugikan atletnya.
Kasihan atlet yang sudah berlatih keras, berkorban tenaga, waktu dan finansial,
tapi tidak bisa mengikuti kkejurprov apalagi sampai kejurnas. 10 daerah sudah
siap melaksanakan,” ucap Junaidi.
Adapun yang sudah melaksanakan kkejurkot/Kab, Kukar dan Balikpapan, yang sedang berlangsung Samarinda, Bontang dan Paser. Mahulu 14-16 September, Kutim 15-18 September, Kubar 17-20 September dan PPU 18-20 September. (kmf2)
Penulis/Editor: Doni
Tinggalkan Komentar