SAMARINDA. Kota
Samarinda kini sudah memiliki ruang Command Center. Ruang pusat komando
sekaligus pengendali pemberian pertolongan kepada masyarakat saat kebencanaan
terjadi, ganguan kamtibmas, maupun darurat kesehatan. Konsepnya sama seperti
911 milik Amerika sebagai pusat penanggulangan keadaan darurat.
Walikota
Samarinda Syaharie Jaang, selasa (20/8) pagi berkesempatan meresmikan layanan
informasi terintegrasi tersebut dengan berbasis teknologi yang dikelola Dinas
Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda, di Balaikota. Selain
Command Center, dua unit layanan lainnya adalah Media Center dan Data Center.
Hujan lebat pagi
itu tidak membuat kendor niat dan semangat semua yang hadir pada acara
dimaksud. Dalam sambutannya, Jaang menyampaikan jika perkembangan teknologi
yang kian marak menuntut terobosan dan inovasi harus terus diperbaharui.
Termasuk diantaranya komitmen untuk membangun sebuah produk digital agar bisa
mengimbangi kemajuan teknologi.
“Menggunakan
teknologi sudah menjadi keharusan. Di zaman sekarang kada (tidak, red) mungkin
lagi Walikota dan Kapolres bisa mengawasi kota, cukup lewat CCTV sudah bisa
kita pantau di Command Center. Jadi dengan kemajuan teknologi tidak usah lagi
menghadap Walikota, bisa lewat teleconference kita bisa komunikasi dengan jarak
jauh tanpa harus bertatap muka,” tutur Jaang.
Ia menginginkan
dengan hadirnya Command Center, aparat pemerintah sudah bisa bertransformasi
dengan dunia digital. Termasuk unsur-unsur yang ada di perangkat kelurahan yang
harus siap untuk mengikuti loncatan teknologi. Salah satu diantaranya tanda
tangan elektronik.
“Jadi
surat-surat rekomendasi yang dikeluarkan kelurahan maupun kecamatan bisa kelar
tepat waktu dengan tanda tangan elektronik. Jadi nggak ada alasan lagi Lurahnya
belum tanda tangan karena tidak ada di kantor,” singgung Walikota.
Begitu pun
dengan teknologi Panic Buton dan Home Care, Jaang meminta kepada Diskominfo
untuk memberikan pelatihan kepada Ketua RT di Samarinda agar bisa terlatih
dalam menggunakan aplikasi jika memerlukan bantuan darurat yang nantinya
terintegrasi dengan Command Center.
Sementara itu,
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah
mengatakan jika kehadiran Command Center saat ini merupakan sebuah kekuatan
mimpi yang sekarang sudah menjadi
kenyataan. Karena menurutnya, hampir semua daerah tentunya ingin memiliki
Command Center tapi tidak semua bisa terwujud.
“Kadang ada yang
sudah punya gedungnya tapi tidak dilengkapi fasilitas, begitu pun sebaliknya.
Tapi alhamdulillah dengan niat dan tekat yang kuat Samarinda akhirnya punya
Command Center,” seru Kadis Kominfo ini bersemangat.
Dayat begitu ia
disapa, menambahkan bahwa Command Center tadi merupakan pusat semua kegiatan
OPD se-Samarinda. Pihaknya sendiri sudah melakukan kerjasama dengan 7 OPD,
seperti Dishub, Dinas Kesehatan, Dinas Penanggulangan Bencana dan Damkar untuk
mengirimkan stafnya sebanyak 4 orang untuk bisa berjadwal mengisi ruang komando
tersebut.
“Aktifitas
kegiatan terpusat disini. Misalnya kalau ada kejadian kebakaran dan lainnya,
nanti dikendalikan lewat Command Center,” tuturnya.
Apalagi
sambungnya, kini di Samarinda sudah terpasang 26 titik Closed Circuit
Television (CCTV) yang tersebar di seluruh ruas jalan protokol dan taman kota,
sehingga kegiatan lalu lintas sudah bisa dipantau lewat Command Center.
Dalam kesempatan
itu juga dilakukan pembagian rewards kepada 3 Kelurahan yang dianggap terbaik
dalam mengimplementasikan program Smart City melalui pelayanan e-Kelurahan.
Tiga terbaik tadi diantaranya adalah Kelurahan Temindung Permai, Kelurahan
Sempaja Timur dan Kelurahan Karang Asam Ulu. (kmf4)
Penulis/Fotografer:
Ahmad Haidir/Ferdy --Editor: Doni
Tinggalkan Komentar