SAMARINDA. PT Eswarico Tama, perusahaan berskala
nasional menawarkan kerjasama dalam upaya peningkatan pelayanan air bersih PDAM
Tirta Kencana Samarinda. Kerjasama yang ditawarkan berkonsep Build Operate
Transfer (BOT) dengan saling menguntungkan. Kerjasama tersebut melanjutkan
kerjasama BOT dengan IPA Bendang 2 kapasitas 400 liter/detik, menyediakan
air bersih siap pakai yang memenuhi standar Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
dan mengimplementasikan sistem pengelolaan air berbasis Internet of Thing (IOT)
dengan penggunaan Smart Water Meter dan Smart Power Meter.
“Kami sebagai Pemerintah Kota Samarinda berkeinginan
yang terpenting PDAM itu aliran airnya lancar, baik siang dan malam. Karena itu
salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat, terlebih lagi biayanya harus murah
agar tidak memberatkan masyarakat,” ucap Wakil Walikota Samarinda M Barkati
dalam arahannya pada Rapat Permohonan Kerjasama dan Presentasi PT Eswarico Tama
di Aula Rumah Jabatan Walikota, Jumat (13/9) pagi.
Mengenai permohonan kerjasama ini, Barkati meminta
urusan kerjasama sebelumnya diselesaikan dulu agar tidak menimbulkan masalah
baru.
“Diharapkan sebelum melakukan kerjasama yang baru
diselesaikan terlebih dahulu urusan sebelumnya, baik dengan PT Wahana Abadi
Tirtatehnika Sejati (Wats) ataupun PT Dapindo Jaya Mandiri agar tidak menemui
masalah baru lagi di kemudian hari,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Barkati memberi masukan kepada
PDAM jika ada masalah di lapangan supaya diselesaikan sampai tuntas.
"Baik Pak Walikota ataupun saya jangan dilapori
yang baik–baik saja, mending dilapori yang jeleknya dulu, sehingga bisa segera
dicari solusinya. Apapun kritikan yang dialamatkan kepada PDAM atau Pemkot
tentang masalah air itu jangan ditanggapi negatif," tegasnya.
Semua itu menurutnya kepedulian dan kecintaan
masyarakat pada Kota Samarinda. Karena sudah sewajarnya Pemkot wajib melayani dengan baik.
"Untuk PDAM, Bapak Walikota tidak pernah
menuntut atau menargetkan PAD dari PDAM. Itu bukti keseriusan Pemkot untuk
melayani seluruh warganya dengan baik," tegas Barkati.
Menurutnya kritikan itu adalah bentuk semangat dan
motivasi yang harus dilaksanakan dengan baik, bagaimanapun kedepannya PDAM
harus menyiapkan segala sesuatunya mulai hal teknis dan non teknis.
"Jangan mengulangi kesalahan–kesalahan yang
lalu. Tidak apa meskipun kita terkesan lambat, tetapi masih mau berbenah lebih
baik lagi demi melayani lebih maksimal masyarakt Kota Tepian,” beber Barkati.
Sementara itu Ketua Dewan Pengawas PDAM Samarinda Aji
Syarif Hidayatullah menambahkan untuk kerjasama ini agar PDAM yang langsung
berhubungan dengan pihak ketiga. Dalam artian Pemkot Samarinda hanya mengetahui
dan mengawasi sebagai pemilik.
Menurut Dayat--demikian Aji disapa, karena kalau
Pemkot ikut mengurusi yang seperti ini prosesnya sangat panjang sebab
menyangkut aspek hukum.
“Jadi bila urusannya bisnis to bisnis, Pemerintah
jangan dilibatkan. Tapi tetap sebagai pengawasan saja, karena Pemkot juga
mempunyai penyertaan modal. Jadi cukup PDAM yang langsung terlibat dengan pihak
ketiga, kami sebagai badan pengawas mewakili Pemkot cukup mengetahui dan
mengawasi saja. Kalau menurut PDAM kerjasama ini menguntungkan ya silahkan
saja, Pemkot Samarinda siap mendukung penuh. Karena tujuannya untuk masyarakat
luas juga,” jelas Dayat yang juga Kepala Dinas Kominfo Samarinda.
Ditambahkan Dayat memang diakui kalau krisis air
baku, sehingga pasokan ke masyarakat masih banyak keluhan. Dengan adanya
permohonan kerjasama ini dari PT Eswarico Tama, ia merasa cukup bagus karena
bagi PDAM membangun Bendang dan IPA baru juga sangat berat. Sedangkan Walikota,
Syaharie Jaang berkeinginan tetap melayani masyarakatnya dengan baik. Tetapi
dengan kondisi PDAM saat ini sangat sulit sekali menurutnya dengan jumlah
penduduk yang terus bertambah di Kota Samarinda juga dilihat dari wilayah Kota
Tepian yang sangat luas.
"Jadi kalau tidak dilakukan kerjasama dengan
pihak ketiga, tidak akan bisa secepat yang diminta Bapak Walikota,"
tandasnya.
Tetapi menurut Dayat yang menjadi catatan selama ini
setiap kali bekerjasama dengan pihak ketiga selalu berakhir dengan masalah
terutama hukum. Oleh sebab itu, kali ini harus dikaji mendalam plus minusnya
bagi PDAM dan Pemkot Samarinda. Terpenting, masyarakat bisa terlayani dengan
baik.
Rapat itu sendiri dihadiri Asisten I Tejo Sutarnoto,
Staf Ahli Bidang Ekonomi Nina Endang Rahayu, Kepala Bappeda Ananta Fathurrozi,
Kabag Ekonomi Ibrohim, Kabag Kerjasanma Yuyum Puspitaningrum, Dirut PDAM Nor
Wahid Hasyim, Kepala Inspektorat Mas Andi Suprianto dan undangan terkait
lainnya. (kmf5)
Penulis: Afdani --Editor: Doni
Tinggalkan Komentar