SAMARINDA. Setelah sehari sebelumnya melaksanakan Seminar Dalam Rangka
Kegiatan Studi Kelayakan Rancangan Kajian Akademis tentang Pengelolaan Guru
Negeri, kali ini melaksanakan seminar dengan tema Uji Kelayakan Pembangunan
Rumah Sakit (RS) Ibu dan Anak Kota Samarinda, serta Kenaikan Status Puskesmas
Rawat Inap Palaran menjadi tipe D.
“Sebenarnya dua tema itu memang cita-cita saya sejak dulu bahwa Kota
Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kaltim saatnya mempunyai Rumah Sakit Ibu dan
Anak Kota Samarinda, serta Kenaikan Status Puskesmas Rawat Inap Palaran Menjadi
Tipe D dengan melihat luasnya Kota Samarinda juga jumlah penduduk,” ucap
Walikota Samarinda dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Perekonomian dan
Pembangunan Setda Kota Samarinda Nina Endang Rahayu membuka seminar yang
dilaksanakan secara Vidcon via Zoom dari Command Centre Diskominfo Kota
Samarinda, Selasa (15/12).
Ditambahkan saat ini paradigma kesehatan memang telah berubah karena
kesehatan adalah sebuah investasi yang dapat mmpengaruhi semua aspek baik
ekonomi, politik, sosial, budaya dan lainnya.
“Kesehatan juga sebagai pengembangan SDM dalam salah satu pilar kesehatan
nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah harus memberikan layanan
yang terjangkau dan bermutu bagi rakyat Indonesia untuk memperoleh semua akses
kesehatan terhadap semua penduduk tanpa ada memandang status sosial,” katanya.
Ia berharap apa yang dipresentasikan dapat dicermati bersama supaya
penyajiannya bisa dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Samarinda
khususnya.
“Hal-hal yang mungkin dirasa kurang dari berbagai masukan dalam seminar
ini supaya dilengkapi dan disempurnakan,” bebernya.
Menurut Lamri mewakili tim peneliti bahwa untuk pembangunan Rumah Sakit
Tipe D ini ditujukan khususnya untuk masyarakat Palaran dan sekitarnya. Karena
wilayah ini memang belum ada rumah sakit, terutama untuk masyarakat yang berada
di wilayah Samarinda dengan segmen kelas menengah hingga ke bawah.
Hal ini lanjutnya berkaitan dengan tingkat perekonomian dengan pendapatan
menengah.
“Pada akhirnya Rumah Sakit Tipe D bisa diharapkan memberikan pelayanan yang
maksimal kepada seluruh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia,
sehingga bisa meningkatkan kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu melakukan
kajian dan analisis pengembangan, serta peningkatan fasilitas layanan Puskesmas
Rawat Inap Palaran,” ungkapnya.
Sedangkan pembangunan proyek Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Samarinda
rencananya direalisasikan di atas lahan kosong dengan luas sekitar 5.600 meter
persegi yang terletak di Jalan KH Wahid Hasyim Kota Samarinda.
Ikut menghadiri seminar tim peneliti yang terdiri dari Lamri, Supriadi,
Rahmad Bahtiar, Syahrani, Isnawati, Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Kepala
Balitbangda Kota Samarinda Isfihani, Akademisi Unmul, Untag, mewakili BPJS,
Dinas Kesehatan Provinsi dan undangan terkait lainnya. (bay/don/kmf-smd)
Tinggalkan Komentar